follow me

Jumat, 24 Agustus 2012

Cerpen - Hanya Khayalan


“Hanya Khayalan”

Oleh : si Penghayal Bayangan

Aku masih tak tahu persis. Kenapa aku sampai disini. Perjalanan terasa cepat karna aku tertidur tadi hingga aku sampai disini. Didepan tubuhnya yang waktu itu ada didepan mixer. Ia adalah seorang announcer sama sepertiku. Rasa kagumku lebih dari segalanya sampai hari ini aku tak tahu, angin apa yang membawaku sampai disini.

"Nabila" ia mengulurkan tangannya. Wajah yang sebelumnya tak pernah membuat diriku setertarik ini.
"Alfian" jawabku,
Ia terkaget seketika. "Oh, yang ini namanya Alfian. Kok beda sama yang ada difoto ya?"
"Tambah jelek ya?" sergahku.
"Kok tambah ganteng?" seketika aku merasa besar kepala sekian sentimeter dari aslinya.
"Kamu juga, kok ngirim foto jelek itu ke aku??"
"Ah dasar, kamu jahat!!" Seketika obrolan itu jadi bahan tertawaan di studio siaran, sehingga membuat gaduh beberapa menit.
"Kamu cantik!" aku hanya bisa mengeluarkan perkataan itu. Tidak lebih tidak kurang. Ia hanya menyimpulkan senyumnya tandanya dia juga hoby untuk disanjung seperti itu. Haha

Malam begitu larut. Ia sudah terbiasa untuk siaran jam segini hingga radio tutup. Kebetulan radio tempat dia siaran tak jauh dari tempat tinggalnya. Aku menemaninya. Dan itupun tak sampai untuk hari itu saja. Besok hingga lusa.

Tak tahu kenapa,aktivitas itu tak urung aku akhiri sampai-sampai jadwal siaran aku atur sedemikian rupa agar bisa bersama menemaninya untuk siaran walau hanya sebentar saja. Memang agak terdengar aneh. Inilah yang dinamakan cinta. Cinta bisa datang kapan saja tanpa kita ketahui.

Rasa cinta itu berubah menjadi rasa rindu yang menggebu-gebu setiap saatnya. Beberapa kali aku menjalin perasaan pada wanita, tak ada yang sekeras ini. Namun aku simpan, karena ku tahu dia sudah ada yang punya. Walau ku tahu pacarnya ada jauh disana (di kapal pesiar), tapi hati ini tak akan pernah berubah. Benar kata pepatah : sebelum janur kuning melengkung, apapun masih bisa diraih. Haahh. Persetan dengan pepatah itu, aku sudah berada di hadapan orang tua gadis yang bernama Nabila itu.

"Kamu jangan sekali-kali mendekati anak saya!! Anak saya sudah ada yang punya!! Kamu tahu! Ini cincin-nya!! Sebentar lagi anak saya akan dinikahkan!"

Degg..

Setelah ketauan pacaran di studio siaran, aku harus rela mendengar kata itu langsung ke telingaku. Perasaan sakit karena kena maki, dan beberapa bulan lagi sakit yang begitu parah itu aku rasakan ketika aku tahu, dia sudah menikah dengan pria lain.

Memang sakit rasanya ketika kita tahu, Cinta tak harus untuk memiliki..
Lebih sakit lagi ketika kita tahu, kita menjadi orang ketiga.

Dimana-mana orang ketiga memang diyakini sebagai jurang penghancur dalam suatu hubungan. Mungkinkah itu aku? Dan kini aku berada disebelahnya. Mungkin ia juga berpikir atau mungkin sekedar bertanya dalam hati. Angin apa yang bisa membawanya hingga dia ada disini. Ia satu crew denganku,

"Kamu sekarang tampak berisi!"
"Cantikan mana?? dulu atau sekarang??"
"Mataku gak akan pernah berubah. Antara dulu dan juga sekarang gak ada bedanya. Kamu masih cantik. Cuma badanmu itu lho yang buat kamu terlihat bohay. Aku suka lihatnya! Hahaha" sembari tertawa nakal kepadanya.

Satu tahun tak membuatnya berubah secara psikis. Dia tetap Nabila yang aku kenal dulu. Selalu tersenyum, Selalu Cantik. Masih selalu asik untuk kupandang sedemikian rupa menjadi khayalan yang siap kutelan dalam-dalam.

"Kamu jahat!! Aku gak suka dipanggil bohay!"
"Laa emang kenyataannya kan?"
"aaaa Fian" tampak masih seperti yang dulu.

Nabila yang tampak tak berubah, Nabila yang tetap dengan kesendirian. Walaupun dia sudah ada yang punya. Andai saja aku bisa menemaninya. Pergi mengitari kota ini berdua. Pasti indah rasanya.

Entah, mengapa bisa terlintas dalam bayanganku untuk memilikinya lagi??  seperempat hatiku masih tertinggal disana. Dan aku tak tahu, apakah hatiku itu kembali utuh kembali lagi dan akan kuberikan kepada wanita lain atau apa?? Aku juga tak tahu..

Seandainya mimpi itu lebih dulu datang ketimbang suamimu, mungkin aku sudah memiliki baby yang lucu untuk kau timang setiap hari..

Hahh

"Rajin-rajinin Sekolah Tu, supaya gak rugi Bapak nyekolahin kamu. Masalah cewek gampang. Yang penting kamu Rajin Sekolah, dapet kerjaan, kamu pasti bakalan dicari sama cewek-cewek. Buktikan itu!!"


Hanya itu yang terlintas dalam benakku saat ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar