“Hanya Khayalan”
Oleh : si Penghayal
Bayangan
Aku masih
tak tahu persis. Kenapa aku sampai disini. Perjalanan terasa cepat karna aku
tertidur tadi hingga aku sampai disini. Didepan
tubuhnya yang waktu itu ada didepan mixer. Ia adalah seorang announcer
sama sepertiku. Rasa kagumku lebih dari segalanya sampai hari ini aku tak
tahu, angin apa yang membawaku sampai disini.
"Nabila" ia mengulurkan
tangannya. Wajah yang sebelumnya tak pernah membuat diriku setertarik ini.
"Alfian" jawabku,
Ia terkaget seketika. "Oh, yang
ini namanya Alfian. Kok beda sama yang ada difoto ya?"
"Tambah
jelek ya?" sergahku.
"Kok
tambah ganteng?" seketika aku merasa besar kepala sekian sentimeter dari
aslinya.
"Kamu
juga, kok ngirim foto jelek itu ke aku??"
"Ah
dasar, kamu jahat!!" Seketika obrolan itu jadi bahan tertawaan di studio
siaran, sehingga membuat gaduh beberapa menit.
"Kamu
cantik!" aku hanya bisa mengeluarkan perkataan itu. Tidak lebih tidak
kurang. Ia hanya menyimpulkan senyumnya tandanya dia juga hoby untuk disanjung seperti
itu. Haha
Malam begitu larut. Ia sudah
terbiasa untuk siaran jam segini hingga radio tutup. Kebetulan radio tempat dia
siaran tak jauh dari tempat tinggalnya. Aku menemaninya. Dan itupun tak sampai
untuk hari itu saja. Besok hingga lusa.
Tak tahu kenapa,aktivitas itu tak
urung aku akhiri sampai-sampai jadwal siaran aku atur sedemikian rupa agar bisa
bersama menemaninya untuk siaran walau hanya sebentar saja. Memang agak
terdengar aneh. Inilah yang dinamakan cinta. Cinta bisa datang kapan saja tanpa
kita ketahui.
Rasa cinta itu berubah menjadi rasa
rindu yang menggebu-gebu setiap saatnya. Beberapa kali aku menjalin perasaan
pada wanita, tak ada yang sekeras ini. Namun aku simpan, karena ku tahu dia
sudah ada yang punya. Walau ku tahu pacarnya ada jauh disana (di kapal pesiar),
tapi hati ini tak akan pernah berubah. Benar kata pepatah : sebelum janur
kuning melengkung, apapun masih bisa diraih. Haahh. Persetan dengan pepatah
itu, aku sudah berada di hadapan orang tua gadis yang bernama Nabila itu.
"Kamu
jangan sekali-kali mendekati anak saya!! Anak
saya sudah ada yang punya!! Kamu tahu! Ini cincin-nya!! Sebentar lagi anak saya
akan dinikahkan!"
Degg..
Setelah
ketauan pacaran di studio siaran, aku harus rela mendengar kata itu langsung ke
telingaku. Perasaan sakit karena kena maki, dan
beberapa bulan lagi sakit yang begitu parah itu aku rasakan ketika aku tahu,
dia sudah menikah dengan pria lain.
Memang sakit rasanya ketika kita
tahu, Cinta tak harus untuk memiliki..
Lebih sakit lagi ketika kita tahu,
kita menjadi orang ketiga.
Dimana-mana orang ketiga memang
diyakini sebagai jurang penghancur dalam suatu hubungan. Mungkinkah itu aku?
Dan kini aku berada disebelahnya. Mungkin ia juga berpikir atau mungkin sekedar
bertanya dalam hati. Angin apa yang bisa membawanya hingga dia ada disini. Ia
satu crew denganku,
"Kamu
sekarang tampak berisi!"
"Cantikan
mana?? dulu atau sekarang??"
"Mataku
gak akan pernah berubah. Antara dulu dan juga sekarang gak ada bedanya. Kamu
masih cantik. Cuma badanmu itu lho yang buat kamu terlihat bohay. Aku suka
lihatnya! Hahaha" sembari tertawa nakal kepadanya.
Satu tahun
tak membuatnya berubah secara psikis. Dia tetap Nabila yang aku kenal dulu.
Selalu tersenyum, Selalu Cantik. Masih selalu asik untuk kupandang sedemikian
rupa menjadi khayalan yang siap kutelan dalam-dalam.
"Kamu
jahat!! Aku gak suka dipanggil bohay!"
"Laa
emang kenyataannya kan?"
"aaaa
Fian" tampak masih seperti yang dulu.
Nabila yang
tampak tak berubah, Nabila yang tetap dengan kesendirian. Walaupun dia sudah
ada yang punya. Andai saja aku bisa menemaninya. Pergi mengitari kota ini
berdua. Pasti indah rasanya.
Entah,
mengapa bisa terlintas dalam bayanganku untuk memilikinya lagi??
seperempat hatiku masih tertinggal disana. Dan aku tak tahu, apakah hatiku itu
kembali utuh kembali lagi dan akan kuberikan kepada wanita lain atau apa?? Aku
juga tak tahu..
Seandainya
mimpi itu lebih dulu datang ketimbang suamimu, mungkin aku sudah memiliki baby
yang lucu untuk kau timang setiap hari..
Hahh
"Rajin-rajinin Sekolah Tu, supaya gak rugi Bapak nyekolahin
kamu. Masalah cewek gampang. Yang penting kamu Rajin Sekolah, dapet kerjaan,
kamu pasti bakalan dicari sama cewek-cewek. Buktikan itu!!"
Hanya itu yang terlintas dalam
benakku saat ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar