PACAR DARI
SEORANG SAHABAT
Oleh :
Lorensius Alfian Syarai
Sekolah. Tempat di mana aku bisa
mengungkapkan segala ekspresi kehidupan di dalamnya. Sekolah. Tempat yang indah
untuk menemukan cerita-cerita indah yang bisa untuk dikenang. Selain sebagai
tempat untuk menemukan segudang ilmu,di sekolah juga menjadi tempat untuk kita
menemukan berbagai jenis dan sifat teman yang kita jumpai. Sosok teman menjadi
sebuah keindahan dalam menjalani kehidupan ini,selain itu di lingkungan sekolah
kita juga dapat menemui benih-benih cinta yang akan tumbuh menjadi indah.
Di sini lah ku mulai cerita itu. Di suatu kelas yang amat seru dan
mengasikan aku duduk bersama seorang sahabat yang telah ku kenal kelas sejak
kelas 1 SMA yang bernama Dony. Kini kami telah duduk di kelas 2 SMA. Aku telah
berteman dengannya sejak kelas 1 SMA,entah mengapa di kelas 2 aku sekelas lagi
dengannya.
***
Pada saat pelajaran berlangsung tiba-tiba
seorang guru piket datang ke kelas ku. Guru piket itu datang tidak sendirian,tetapi
bersama seorang cewek yang belum aku kenal dan belum juga aku lihat di sekolah
ini. Yah, bisa di anggap lumayan cantik lah wanita itu.
“Yan, ade cewek nan..” Dony memberi tahu padaku.
“Aukk.. Aku tau mah tu cewek. Aku masih normal mah jank,,bise
bedakan cewek sama cowok hahaha ” gurau ku.
“Wee.. biase
jak bah.. ngasik tau mah..hahaha..”
Akhirnya guru piket itu menjelaskan kepada seluruh siswa di kelasku
bahwa cewek yang telah datang bersamanya itu adalah murid baru yang telah
mendaftarkan diri untuk bersekolah di sini.
“Selamat
pagi anak-anak” sapa guru piket itu.
“PAGIIIII BUUUU” jawab seluruh siswa di kelas ku
“Baik,pagi ini kalian telah kedatangan siswa baru yang baru
saja pindah dari Bandung,semoga kalian semua bisa berteman dengan baik
bersamanya”
“Selamat pagi teman-teman, perkenalkan,nama saya Bella. Saya
baru saja pindah dari Bandung. Semoga teman-teman dapat menerima saya dengan
baik di sekolah ini” sapa cewek itu memperkenalkan diri.
Semua teman-teman kelas ku pun
mendengarkan dengan baik sedikit cerita mengenai sekolahnya di Bandung sebelum
ia duduk untuk melanjutkan pelajaran.
“Baik lah anak-anak itu lah sedikit cerita dari Bella.
Semoga Bella dapat membagi pengalaman baiknya dengan kalian yang ada di sini”
“Baik Bu” jawab Bella singkat.
“Alfian,bangku depan kamu kosong,ada yang duduk disitu ?”
tiba-tiba guru piket itu bertanya pada ku.
“hah??,. iyyye buk, kosong mah” jawabku ragu-ragu karena
dari tadi aku sedang memperhatikan wajah Bella yang cantik.
“Baik Bella,kamu duduk di depan Alfian saja. Alfian,kamu
jaga Bella baik-baik”
“Iye lahh..Buuuuu hahaha” jawab ku semangat
Akhirnya Bella pun jalan menghampiri
bangku tempat duduknya yang telah di tentukan tepatnya di depan tempat duduk ku.
“heeiii..” sapa Bella sambil menyodorkan tangannya pada ku
“Hey Bella, salam kenal..” aku pun menggapai tangannya
“oh ye kenalkan nih teman ku namanya Dony” aku sambil
menoleh kepada Dony
“Hayy” Jawab Bella singkat
“hay juga…ahahha” jawab Dony
***
Tak terasa bel istirahat pun
berbunyi aku berniat untuk mememui Bella,karena aku yakin Bella pasti belum
punya teman semenjak dia pindah untuk bersekolah di sini semenjak pagi tadi. Aku
pun mengajaknya untuk pergi ke kantin.
“Heyy.., nga ke kantin ??” tanya ku
“engga,males ke kantin,disini aja”
“Aku temenin ya??” pinta ku
“hehhe…yaa” jawabnya dengan senyum tipis
Akhirnya aku pun bercerita panjang
lebar bersamanya,menceritakan segala sesuatu mulai dari sekolah,teman,dan hal
lainnya mengenai suasana dan kondisi di sini. Bella pun juga menceritakan hal
serupa kepada ku mengenai suasana dan kondisi yang ada di Bandung. Sungguh mengasikan
bisa dekat dengan Bella walaupun baru pertama kali aku dekat dengannya.
***
Tak terasa aku dekat dengan Bella
sudah hampir satu bulan ini,aku telah memendam rasa dengannya. Aku pun berharap
Bella juga memiliki rasa yang sama dengan ku tapi aku belum bisa mengungkapkannya.
“Yan,kau
suke same Bella dak e ??”
“Mau tau jak
amb kau ni??”
“Allah,usah
bulak amb,aku tau mahh sifat kau kayak ape kalok dekat cewek bah…hahah”
“hemm..aokk
amb bahh. Tapi aku lagi bingung niin gimane caranye nembak die ye?? Aku baru jak dekat same dia sebulan,gimane
amb??”
“Makk..
sebulan tu da sebentar agh jank,udah amb tembak jak,nantik diambik orang gik”
“hemm.. bujur gak amb ye dak..”
***
Akhirnya setelah pulang sekolah hari
itu,di rumah aku memikirkan kata-kata sahabat ku si Dony kalau aku dekat dengan
Bella tidak sebentar. Aku pun berniat untuk menembak Bella. Hingga semalaman
aku tidak bisa tidur karena aku sedang memikirkan Bella. Untuk menghilangkan
rasa memikirkan Bella sekitar jam 21:00 aku berniat untuk menelpon dia. Aku tau
itu sudah malam tapi aku tidak bisa tidur kalau tidak tau kabarnya. Ahh..
dasar “LEBAY”.
“Hay Bel”
“Iya”
“Kau belum tidur
e jam segini ? Emngnya lagi ape?”
“Hmm blom,
kamu juga belum tidur ?. Aku lagi ada masalah niihh !”
“ Masalah?
Cerite jak sama aku mungkin bise bantu”
“Aku bakal
cerita,tapi besok yahh ga enak kalo cerita lewat telpon”
“Yelahh.. besok cerite jak di sekolah? Oke?”
“Oke! Eh Fian, udah dulu yahh udah malem niihh aku mau tidur
dulu”
“Owhh..ye,met tidur Bel, GOOD NIGHT hehehehe :D”
“Hehe Night too..”
***
Akhirnya aku bisa juga mendengar
suara Bella dan sedikit mengurangi rasa rindu ku ini, tapi aku malah makin gak
bisa tidur karena penasaran dengan masalah yang di alami oleh Bella tadi. Hingga
akhirnya aku baru bisa tidur pukul 02:00 dini hari.
***
“KRIIIIIINGG KRIIIIIINNGGGG KRIIIIINNGGGG”
Jam weker di kamar ku berbunyi. Sudah
saatnya aku bangun dan siap-siap untuk pergi ke sekolah. Memang cinta itu
membuat ku tak terkontrol,akibat aku tidak bisa tidur semalaman mata ku pun
terasa berat untuk di buka,tapi mau gimana lagi aku harus melakukan kewajibanku
sebagai siswa untuk pergi bersekolah.
Ternyata sesampainya di sekolah
tepat di depan pintu kelas ku aku melihat seorang wanita yang sedang berdiri di
sana,aku tak sadar ternyata itu adalah Bella tak tau kenapa mata ku pun
langsung terbuka lebar walau pun mataku terlihat merah.
“Ehh.. Fian, napa mata kamu merah ?” Bella menyambutku
“E...eh Bella,endakk kenape-nape mah,hehe…” jawabku lemas
“Hemm..knape sih? ngomong aja sama aku”
“Hehe kurang tidur semalam..”
“Lho aku kire abis telpon-an sama aku semalam kamu langsung
tidur, pasti mikirkan cewe’ ye hahaha”
“Hahaha, tau aja kamu Bel?!” aku pun tak sadar mengatakan
itu
“Hah ? Siapa? kasih tau dong !”
“E..eehh endda,bergurau ma..” aku pun mengelak
Aku tak sadar mengatakan itu,hampir
saja aku keceplosan mengatakan semuanya kepada Bella tapi sebenarnya memang
benar semalam aku tidak bisa tidur karena sedang memikirkan seorang wanita
yaitu Bella,tapi aku belum berani mengatakan yang sebenarnya.
***
Aku pun beranjak ke tempat duduk
ku,dan di sana sudah terlihat Dony yang sedang duduk di bangkunya
“ Nape mate kau nan,Yan?? wahh abis ngintip cewek
e??..hahaha” Dony meledek
“Heehhhh,semalam adak bisae tiduk aghh..gare-gare mikirkan
Bella”
“Asekkk, makin dekat jak kau same die. Gimane?? Tembak
amb,,bile gik??”
“Ye tau mah,tapi dak gampang,semue perlu proses”
“Santai bah..hehehe”
Bel tanda masuk di sekolah pun
berbunyi. Sebentar lagi pelajaran di sekolah akan segera berlangsung seperti
biasa. Jam pertama adalah pelajaran Ekonomi. Pelajaran yang terkenal sebagai pelajaran
yang sangat membosankan mungkin itu sama juga yang aku rasakan saat ini.
Hingga pelajaran itu berlangsung mata ku pun masih tetap terasa berat untuk terbuka,suasana makin mendukung pada saat pelajaran Ekonomi sedang berlangsung. Tak terasa aku pun tertidur saat pelajaran hingga akhirnya guru Ekonomi yang sedang mengajar mengetahui aku sedang tertidur pulas di meja ku. Dengan logat Dayak’ nya guru itu membangunkan ku.
Hingga pelajaran itu berlangsung mata ku pun masih tetap terasa berat untuk terbuka,suasana makin mendukung pada saat pelajaran Ekonomi sedang berlangsung. Tak terasa aku pun tertidur saat pelajaran hingga akhirnya guru Ekonomi yang sedang mengajar mengetahui aku sedang tertidur pulas di meja ku. Dengan logat Dayak’ nya guru itu membangunkan ku.
“Dony, bangunkan teman sebelah kau itu yang sedang tidur”
“Oii jank bangun,dipanggil Pak Jani” Dony pun membangunkan
ku dan aku langsung bangun sambil mengusap mata ku yang dari tadi pagi sangat
mengantuk
“Hey Alfian,berapa skor pertandingan Chelsea vs MU semalam
?”
“3-2 Pak, eehhh…” aku pun menjawab reflaek pertanyaan dari
Pak Jani
“HAHAHAHAHA” teman-teman di kelas ku pun tertawa semua tak
luput Bella dan Dony pun juga ikut menertawakan ku
“Sudah-sudah, cepat kau ke WC,cuci muka kamu yang kusut itu”
“Ye..Pak ..”
“Jangan tidur lagi kamu di WC”
“HAHHAHAHAHA” lagi-lagi teman-teman di kelasku tertawa
akibat lelucon dari Pak Jani
Dan aku pun pergi ke toilet dan
langsung mencuci muka ku yang sangat mengantuk, setelah mencuci muka aku
langsung bercermin di kaca yang ada di toilet itu dan aku berfikir,sepertinya
wajah ku juga ga jelek-jelek banget dan gaya ku juga lumayan,kenapa aku belum
berani mengatakan dan mengungkapkan semua perasaan ku pada Bella tapi aku juga
berfikir dengan kata-kata yang aku ungkapkan sendiri kepada Dony kalau semua
itu perlu proses. Tapi ada saat aku berfikir,apakah aku pantas untuk Bella??
Kata-kata itu yang terus membayangi ku hingga aku sampai di tempat dudukku di
kelas. Semua yang aku pikirkan tadi hilang seketika saat aku mulai konsentrasi
ke pelajaran.
Sejak dari awal pelajaran di mulai aku memikirkan apa yang sebenarnya akan di ceritakan oleh Bella pada ku.
Sejak dari awal pelajaran di mulai aku memikirkan apa yang sebenarnya akan di ceritakan oleh Bella pada ku.
“Bel, kamu mau cerita apa kemaren ??”
“Nanti aja ceritanye masih belajar niihh !”
“Hmm, yaudah,,nanti pulang sekolah ikut aku aja ye??”
“Kemana?”
“Udaaaahh,nanti ikut aku jak sekalian kamu cerita masalah
itu”
“Hmm, oke deeehh”
***
Tadinya aku mau mengajaknya untuk
pergi ke suatu taman yang sangat indah di dekat komplek,untuk mengungkapkan
perasaan ku yang sebenarnya pada Bella,tetapi aku juga penasaran apa yang akan
di ceritakan pada ku.
Pada saat bell tanda pulang berbunyi
aku langsung mengajak dan tak sengaja aku menggandeng tangannya,setelah berapa
detik aku batu menyadarinya. Saat aku melihat ke arah Bella,dia pun tersenyum
saat aku menggandengnya. Sungguh cantik wajah Bella saat dia sedang senyum yang
membuat aku semakin yakin aku akan mengatakan isi hati ku hari itu juga.
Setelah sampai pada tempat tujuan,aku
ko jadi gugup padahal sebelumnya aku udah yakin banget untuk mengatakan ini semua.
Seharusnya aku yakin,suasananya pun mendukung sekali.Hemm..aku buka pembicaraan
lebih dulu.
“Ris, emm..mmm”
“Kenapa?? Ko gugup gitu?”
“Ehh, ga jadi dehhh”
“Lho ko ga jadi ?”
“Kau duluan ja, katanya tadi mau cerita”
“Ayo Fian ngomong ja’,aku ga mau cerita kalo kau belum
cerita”
“Pertama kali aku liat muka kamu,aku rasa ada seseuatu yang
beda. Setelah kita berteman selama lebih dari satu bulan ini aku merasakan suka
sama kamu. Aku ga tau juga perasaan kamu ke aku sama atau endda,aku ga
berharap kamu juga suka sama aku dan bisa terima aku tapi yang aku pengen kamu
tau perasaan aku yang sebenarnya. Aku suka kamu Bel.”
“Loh ko jadi aneh yahh ?”
“Aneh nape Bel ? salah ye suka sama kamu ??”
“Bukan itu,sebenarnya aku juga mau cerita kalo aku suka sama
kamu yang kamu ceritain tadi juga yang mau aku ceritain ke kamu,sebenarnya aku
juga ga berani bilang duluan semuanya ke kamu karena aku cewe’ ga mungkin aku
ngungkapin duluan ke kamu, ini ajh aku di paksa sama Dony untuk mengungkapkan
semuanya ke kamu, tapi kamu udah ngungkapin duluan ke aku barusan. Aku tuh
selalu curhat sama Dony tentang kamu. Tapi kamunya yang ga pernah respon
perasaan aku. Aku juga suka sama kamu.”
“Jadi selama ni kamu dekat sama sahabat aku. Hmm, yaudah kan
kita udah tau perasaan masing-masing,kamu mau ga jadi pacar aku ??”
“Iya aku mau jadi pacar kamu”
***
Betapa senangnya peraasan ku saat
itu,ternyata selama ini Bella memiliki perasaan yang sama dengan ku. Semua yang
dia rasa juga sama yang aku rasakan selama ini. Pada akhirnya aku bisa
mendapatkan Bella untuk jadi pacar ku. Semua ini tak terlepas dari sahabatku
Dony yang bisa meyakinkan aku dan Bella untuk mengungkapkan perasaannya
masing-masing, memang dia sahabat yang baik, sahabat yang bisa mengerti
perasaan sahabatnya sendiri. Keesokan harinya aku berterima kasih kepada Dony,dia
pun merasa senang atas hubungan ku dengan Bella dan dia mengucapkan selamat
pada ku. Semoga hubungan persahabatanku pada Dony bisa berjalan lama dan baik.
Selain itu juga semoga hubungan ku dengan Bella dapat terjalin dengan baik juga,
karena hubungan ku dengan Bella berawal dari sebuah persahabatan yang tumbuh
menjadi cinta.
THE
END
Memang hidup itu tidak terlepas dari
hubungan persahaban dan masalah percintaan.
Terkadang hubungan itu pasti selalu
ada masalah atau konflik. Anggap saja itu semua sesuatu yang dapat memberi
pelajaran dalam manjalani sebuah hubungan untuk menjadi lebih baik lagi. Jaga
terus sahabat kita. Dengan adanya sahabat kita bisa share semua masalah yang
kita alami atau dalam segala hal. Selain itu tumbuhkan rasa cinta dalam diri
kita,karena cinta yang membuat hidup kita menjadi indah.
Cinta bukan hanya kepada seorang
kekasih,tetapi bisa kepada sahabat, keluarga atau siapa pun itu. Okhee Guys !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar