follow me

Kamis, 06 September 2012

Cerpen - Ternyata Sulit Melupakan


Ternyata Sulit Untuk Melupakan
Oleh : Lorensius Alfian
“Mengenal kamu itu sesuatu yang indah dan tak pernah terfikir akan melewati masa yang panjang, berliku dan rumit. Kebahagian dan kesakitan melengkapi cerita kita namun sesuatu yang masih ku kenang saat ini dan entah akan hilang dan tak berbekas sampai kapan, biarlah waktu yang berjalan akan menjawabnya”
“Kisah cinta ini memang harus berakhir, walaupun hati benar-benar menolak. Sakit hati ini terasa letih akankah kau tau itu?”
            Hendri, kekasih yang aku sayang begitu tulus, mengakhiri hubungan tanpa alasan yang jelas, berkali-kali ingin aku menolak kenyataan ini, tapi ini adalah sebuah perjalanan hidup yang mungkin harus ku lalui, mencintainya membuat aku sering melupakan sakit yang dia perbuat, kebaikannya masih ku rasakan seperti dia adalah kekasihku yang dulu, namun keadaan selalu menyadarkanku bahwa dia bukan miliku lagi.

            Tidak semua kebaikannya selalu membuatku bahagia, saat dia sedang berbaik hati menemaniku saat aku sakit, dia seringkali bercerita tentang kehidupan percintaannya yang ia jalani, sebelumnya aku tak pernah tau, sontak saat dia bercerita rasanya perasaan ini berantakan, tapi memang aku harus tau mungkin untuk menyadarkan aku melupakannya, tapi dihatiku benar-benar tak pernah ingin tau dan lebih baik tidak pernah tau, hal itu tak ingin pernah ku dengar, tapi aku hanya mencoba menjadi pendengar yang baik, apapun ceritanya walaupun menyakitkan buat hatiku. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang ada saat dia butuhkan, walaupun mungkin dia tidak pernah membutuhkan aku.
            Pernah di suatu hari, pertemuan kami memang tak sering seperti mungkin pacarnya yang lalu. Dan saat bertemu dengannya adalah moment yang spesial, hari ini adalah pertemuanku pertama dari semenjak kami tidak terikat oleh ikatan cinta, rasa canggung dan gugup menatapnya dirasakan olehku, berjalan di tempat keramaian sedikit membuat jantungku gemetar, bingung mau berkata apa ? akankah sikapnya masih seperti yang dulu perhatian dan lembut kepadaku ? akankah dia berubah menjadi seorang yang dingin terhadapku ?

            Waktu telah menjawab semuanya, dan semua baik-baik saja tak ada perubahan dari semua yang telah berjalan, kebaikan dan keramahannya masih sama seperti yang dulu.

            Aku bahagia dan lega saat semua berjalan seperti yang terfikirkan, dipertemukan dengannya kembali membuat aku berharap akan bisa membangun sebuah hubungan kembali dengannya, namun kebaikannya hanya sebuah kesalahan yang aku artikan, aku berharap dan menunggu sampai hari kencan itu selesai, dan mungkin kita memang tak bisa disatukan lagi, semakin aku menyadari bahwa aku telah kehilangannya.

“Tidak mudah melupakan sesorang, apalagi jika kita benar-benar tulus mencintainya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar