follow me

Jumat, 24 Agustus 2012

Cerpen - Sayang,Kita Harus Putus


Sayang, aku ingin putus

Oleh : “Anonym”

Sore itu,aku mendapat satu SMS dari nomor baru,”Vera” begitulah bunyi sms pendek tersebut. Aku langsung membalas dengan bertanya “siapa ini?”. Dia mengaku sebagai Dika,teman sekelas ku. Aku masih belum percaya bahwa dia adalah Dika,akhirnya aku bertanya dengan teman-temanku apakah mereka mengetahui nomor siapa ini. Ternyata nomor itu milik Roby teman sekelas ku juga,ia mendapatkan nomor ku dari salah satu teman ku katanya.
Setelah itu,kami jadi sering sms-an sampai larut. Aku awalnya tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Roby,tapi suatu ketika dia menembakku dan aku tidak menerimanya karna aku menganggap dia hanya teman. Dia tidak putus asa,beberapa kali dia menembakku lagi sampai akhirnya aku menerimanya karna aku mulai memiliki perasaan yang sama dengannya,tapi saat aku menerimanya aku berkata bahwa aku tidak dibolehkan berpacaran selama sekolah,jadi kita tidak bisa ketemuan atau jalan keluar. Ia pun menyanggupinya.
Kami berpacaran hanya lewat sms dan telfon,di sekolah pun kami jarang berbicara karna kami tidak mau teman-teman kami yang lain tau bahwa kami berdua pacaran. Selama itu kami banyak menghadapi masalah sampai harus putus nyambung putus nyambung. Suatu saat aku ketahuan berpacaran oleh orang tuaku, akhirnya hp ku disita dan kami tidak berhubungan lagi. Ketika hp ku dikembalikan,aku menghubungi Roby lagi dan kami pun berpacaran kembali.
***
Saat itu Roby ingin sekali menemuiku,tapi aku tidak mau karna takut ketahuan. Kami pun sepakat untuk bertemu didepan jendela kamar ku pada jam 3 subuh. Ketika kami bertemu, kami senang sekali walau dibatasi oleh teralis jendela kamarku. Tapi sayang, saat itu juga mama ku masuk ke kamar ku dan melihat ada Roby di depan jendelaku. Roby pun langsung pergi dan aku hanya bisa diam saat orang tua ku memarahiku. Hp ku kembali disita selama berbulan-bulan dan kami tidak berhubungan lagi. Aku mengira bahwa Roby telah memiliki kekasih baru dan melupakanku,padahal saat itu aku masih sangat sayang kepadanya.
Setelah 6 bulan,hp ku pun dikembalikan tapi aku tidak menghubungi Roby. Pada tanggal 18 Februari saat dia berulang tahun,aku beranikan diri untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Aku kira dia tidak akan membalas smsku,tapi ternyata dia membalas smsku dengan ucapan terima kasih. Bermula dari sanalah hubungan kami terjalin lagi.
***
Naik ke kelas 2,
Saat pembagian kelas,aku dan Roby sekelas lagi,tapi orang tua ku tidak menyetujuinya dan meminta kepada guruku untuk memindahkan ku ke kelas yang lain. Aku pun rela dipindahkan dan tidak sekelas lagi dengan Roby. Tapi,kami masih berhubungan baik walaupun aku terkadang cemburu dengannya yang sekelas dengan mantannya. Di saat seperti itu,aku biasanya meminta Roby untuk menelfonku dan ku ceritakan semua unek-unekku kepadanya. Tidak jarang di telfon aku menangis dan Roby juga ikut menangis.
Sebenarnya aku ingin kami tidak berhubungan lagi karna aku tidak mau terus-terusan membohongi orang tuaku,aku dulu berjanji bahwa aku tidak mauberpacaran lagi tapi ternyata aku tetap berpacaran. Berbagai cara ku coba untuk membuat Roby benci kepadaku dan meninggalkan aku. Saat itu aku hanya bisa berkata bahwa aku tidak akan bisa membuatmu bahagia karna keadaan ku yang terlalu di kekang dan aku tidak pernah bisa mengerti kamu. Tapi Roby selalu saja berkata “Tujuan hidupku hanya kamu Vera,jadi kalau kita putus,aku tidak punya tujuan hidup lagi. Aku hanya ingin nanti kita bisa menikah dan bersama selamanya. Aku akan selalu mengerti keadaanmu dan memahami segala kekurangan mu”. Aku hanya bisa menangis mendengar perkataannya.
Suatu saat aku benar-benar ingin Roby meninggalkan aku dan memberinya kebebasan untuk mencari wanita lain yang lebih baik dariku,yang dibolehkan pacaran oleh orang tuanya sehingga wanita itu bisa membahagiakan Roby. Aku akhirnya meminta kepada Roby untuk putus dengan alasan aku sudah tidak tahan dan tidak sayang lagi dengan nya,padahal aku sangat sayang kepadanya. Aku tau itu menyakitkan baginya,tapi hanya cara itulah yang bisaku lakukan. Roby pun bersedia untuk ku putuskan.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan dengan Roby,aku merasa sangat kesepian dan hampa. Aku hanya dapat berharap suatu saat kami bisa bersama,kalau pun tidak bisa semoga saja dia mendapatkan kebahagiaan dengan wanita pilihannya.
Ini teman,contoh Cerpen yang dikirim oleh “Anonym” kepada saya untuk dipostkan,sekarang udah saya post. Jadi,buat kamu-kamu yang punya cerpen bagus dan mau dipost diblog gue,bisa koq.. cukup kirim cerita kamu ke alamat e-mail aku laurance_818@yahoo.com sertain nama kamu juga yah,kalo ngak mau nama kamu yang tampil,cukup bilang “Anonym”,ntar kamu tinggal buka blog ini,pasti cerita kamu sudah gue post…
MAKE YOUR STORY,Guys!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar