Sayang,
aku ingin putus
Oleh
: “Anonym”
Sore itu,aku mendapat satu SMS dari
nomor baru,”Vera” begitulah bunyi sms pendek tersebut. Aku langsung membalas dengan
bertanya “siapa ini?”. Dia mengaku sebagai Dika,teman sekelas ku. Aku masih
belum percaya bahwa dia adalah Dika,akhirnya aku bertanya dengan teman-temanku
apakah mereka mengetahui nomor siapa ini. Ternyata nomor itu milik Roby teman
sekelas ku juga,ia mendapatkan nomor ku dari salah satu teman ku katanya.
Setelah
itu,kami jadi sering sms-an sampai larut. Aku awalnya tidak memiliki perasaan
apa-apa terhadap Roby,tapi suatu ketika dia menembakku dan aku tidak menerimanya
karna aku menganggap dia hanya teman. Dia tidak putus asa,beberapa kali dia
menembakku lagi sampai akhirnya aku menerimanya karna aku mulai memiliki
perasaan yang sama dengannya,tapi saat aku menerimanya aku berkata bahwa aku
tidak dibolehkan berpacaran selama sekolah,jadi kita tidak bisa ketemuan atau
jalan keluar. Ia pun menyanggupinya.
Kami berpacaran
hanya lewat sms dan telfon,di sekolah pun kami jarang berbicara karna kami
tidak mau teman-teman kami yang lain tau bahwa kami berdua pacaran. Selama itu
kami banyak menghadapi masalah sampai harus putus nyambung putus nyambung.
Suatu saat aku ketahuan berpacaran oleh orang tuaku, akhirnya hp ku disita dan
kami tidak berhubungan lagi. Ketika hp ku dikembalikan,aku menghubungi Roby
lagi dan kami pun berpacaran kembali.
***
Saat itu Roby ingin sekali
menemuiku,tapi aku tidak mau karna takut ketahuan. Kami pun sepakat untuk
bertemu didepan jendela kamar ku pada jam 3 subuh. Ketika kami bertemu, kami senang
sekali walau dibatasi oleh teralis jendela kamarku. Tapi sayang, saat itu juga
mama ku masuk ke kamar ku dan melihat ada Roby di depan jendelaku. Roby pun
langsung pergi dan aku hanya bisa diam saat orang tua ku memarahiku. Hp ku
kembali disita selama berbulan-bulan dan kami tidak berhubungan lagi. Aku
mengira bahwa Roby telah memiliki kekasih baru dan melupakanku,padahal saat itu
aku masih sangat sayang kepadanya.
Setelah 6
bulan,hp ku pun dikembalikan tapi aku tidak menghubungi Roby. Pada tanggal 18
Februari saat dia berulang tahun,aku beranikan diri untuk mengucapkan selamat
ulang tahun kepadanya. Aku kira dia tidak akan membalas smsku,tapi ternyata dia
membalas smsku dengan ucapan terima kasih. Bermula
dari sanalah hubungan kami terjalin lagi.
***
Naik ke kelas 2,
Saat pembagian kelas,aku dan Roby
sekelas lagi,tapi orang tua ku tidak menyetujuinya dan meminta kepada guruku
untuk memindahkan ku ke kelas yang lain. Aku pun rela dipindahkan dan tidak
sekelas lagi dengan Roby. Tapi,kami masih berhubungan baik walaupun aku
terkadang cemburu dengannya yang sekelas dengan mantannya. Di saat seperti
itu,aku biasanya meminta Roby untuk menelfonku dan ku ceritakan semua
unek-unekku kepadanya. Tidak jarang di telfon aku menangis dan Roby juga ikut
menangis.
Sebenarnya
aku ingin kami tidak berhubungan lagi karna aku tidak mau terus-terusan
membohongi orang tuaku,aku dulu berjanji bahwa aku tidak mauberpacaran lagi
tapi ternyata aku tetap berpacaran. Berbagai cara ku coba untuk membuat Roby
benci kepadaku dan meninggalkan aku. Saat itu aku hanya bisa berkata bahwa aku
tidak akan bisa membuatmu bahagia karna keadaan ku yang terlalu di kekang dan
aku tidak pernah bisa mengerti kamu. Tapi Roby selalu saja berkata “Tujuan
hidupku hanya kamu Vera,jadi kalau kita putus,aku tidak punya tujuan hidup
lagi. Aku hanya ingin nanti kita bisa menikah dan bersama selamanya. Aku akan
selalu mengerti keadaanmu dan memahami segala kekurangan mu”. Aku hanya bisa
menangis mendengar perkataannya.
Suatu saat
aku benar-benar ingin Roby meninggalkan aku dan memberinya kebebasan untuk
mencari wanita lain yang lebih baik dariku,yang dibolehkan pacaran oleh orang
tuanya sehingga wanita itu bisa membahagiakan Roby. Aku akhirnya meminta kepada
Roby untuk putus dengan alasan aku sudah tidak tahan dan tidak sayang lagi
dengan nya,padahal aku sangat sayang kepadanya. Aku tau itu menyakitkan
baginya,tapi hanya cara itulah yang bisaku lakukan. Roby pun bersedia untuk ku
putuskan.
Setelah
beberapa lama tidak berhubungan dengan Roby,aku merasa sangat kesepian dan
hampa. Aku hanya dapat berharap suatu saat kami bisa bersama,kalau pun tidak
bisa semoga saja dia mendapatkan kebahagiaan dengan wanita pilihannya.
Ini
teman,contoh Cerpen yang dikirim oleh “Anonym” kepada saya untuk
dipostkan,sekarang udah saya post. Jadi,buat kamu-kamu yang punya cerpen bagus
dan mau dipost diblog gue,bisa koq.. cukup kirim cerita kamu ke alamat e-mail
aku laurance_818@yahoo.com sertain
nama kamu juga yah,kalo ngak mau nama kamu yang tampil,cukup bilang
“Anonym”,ntar kamu tinggal buka blog ini,pasti cerita kamu sudah gue post…
MAKE YOUR STORY,Guys!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar